CIEE PPKM LEVEL 4 DIPERPANJANG

Selasa, 11 Januari 2022

Esai mengenai Tripusat Pendidikan

 



KONSEP TRIPUSAT PENDIDIKAN MENJADI SARANA YANG TEPAT UNTUK MENANAMKAN ETIKA DAN KARAKTER

 

Aqsha Muhammad Riski

Universitas Negeri Yogyakarta

 

aqshamuhammad.2021@student.uny.ac.id

PENDAHULUAN

            Bagi manusia, pendidikan menjadi hal yang sangat penting untuk dimiliki oleh seseorang. Sebab pendidikan merupakan usaha yang secara sadar dan terkonsep untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, dengan harapan peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya masing-masing untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak yang baik, serta memiliki keterampilan yang diperlukan dirinya dan kehidupan bermasyarakat (UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003). Tanpa pendidikan umat manusia akan menghadapi yang namanya keterpurukan karena tantangan zaman yang kian membesar. Ditambah akan terhambatnya perkembangan potensi dalam diri yang sebenarnya dapat dimaksimalkan melalui pendidikan yang sesuai.

             Di Indonesia sendiri, pendidikan sudah menjadi hal yang diwajibkan bagi seluruh warga negaranya. Buktinya ada pada pasal 31 UUD 1945 setelah amandemen yang menyatakan setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Hal itu jelas diturunkan pada sebuah peraturan yang menyatakan wajib belajar 12 tahun pada anak (PP No. 47 tahun 2008). Walaupun begitu, peraturan tersebut masih menjadi sebuah wacana yang jauh dari kenyataan. Disebabkan oleh banyaknya faktor yang salah satunya adalah kurang meratanya sistem pendidikan di Indonesia.

            Indonesia menyadari bahwa pendidikan adalah pilar utama dalam melakukan nasional. Menurut menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati, kunci sebuah pembangunan nasional adalah sumber daya manusia yang baik (Republika, 2021-Agustus). Dan asal dari sumber daya manusia yang baik tersebut ialah pendidikan (Ningrum, 2016). Jadi sudah semestinya Indonesia mengembangkan suatu sistem pendidikan yang dapat menampung seluruh warga negaranya demi memajukan pembangunan nasional negara sendiri.

            Ada banyak sekali terobosan-terobosan sistem pendidikan di Indonesia. Sistem pendidikan adalah penuhnya interaksi dari semua unsur pendidikan yang berkesinambungan menuju tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan (Mastuhu, 1994). Salah satu dari yang terbaru dalam sistem pendidikan di Indonesia adalah konsep merdeka belajar yang dicetuskan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan Nadiem Makarim. Beliau menjelaskan bahwa sistem ini adalah sebuah kebebasan dalam memperoleh pendidikan dari setiap pelajar (Merdeka, 2021-Juni). Bagaimana mereka boleh memilih menjadi apa yang mereka suka dengan mempelajari hal-hal yang sebenarnya tidak ada dalam jurusan yang mereka ambil. Hal yang melatarbelakangi sudah jelas dikarenakan data yang menunjukkan 80 persen mahasiswa Indonesia tidak bekerja sesuai dengan jurusan kuliahnya (Kompas, 2021-November).

            Meskipun demikian, pendidikan di Indonesia masih tidak cukup jelas akan mengarah ke mana (Sujarwo, 2013). Menurut survei dari Political and Economic risk Consultant (PERC), tingkat kualitas pendidikan di negara Indonesia berada pada urutan terakhir di kawasan Asia. Survei lain menurut Programme for Internasional Student Assessment (PISA) pada tahun 2019 menyatakan bahwa dalam pendidikan Indonesia dalam cangkupan literasi berada di urutan ke-74 dari 79 negara yang disurvei (Ayo menulis, 2020-Oktober).

PEMBAHASAN

Tripusat Indonesia sebagai sistem pendidikan

            Konsep tripusat Indonesia yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara menjadi sebuah pandangan ideal dari sistem pendidikan yang ada di Indonesia. Beliau menyatakan bahwa lingkungan pendidikan yang meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat bergerak selaras saling berkesinambungan dalam proses pemenuhan tujuan pendidikan (Fudyartanta, 1990). Ketiga lingkungan pembelajaran tersebut haruslah membentuk harmoni yang baik sehingga akan menjadikan peserta didik dapat berkembang perilaku dan kepribadiannya secara maksimal.

1.       Pendidikan dalam lingkungan keluarga

            Keluarga adalah sebuah kelompok kecil atas dua orang atau lebih yang bertempat tinggal bersama yang terdapat hubungan darah, perkawinan, ataupun adopsi (Vembriarto, 1990). Lingkungan keluarga adalah yang paling terpenting dari 2 lingkungan lainnya, sebab keluarga adalah tempat yang murni dari dasar-dasar sosialnya. Juga dikarenakan keluarga adalah lingkungan pertama yang dihadapi anak yang bersih sebelum akhirnya menuju tingkat selanjutnya. Pandangan ini didasari oleh tuturan Ki Hadjar Dewantara, orang tua itu tergabung dari berbagai golongan yang bersifat baik yang mendapatkan hak penuh atas anak-anak untuk mengatur sifat, bentuk, isi, ataupun jenis pendidikannya (Dewantara, 1957).

            Dalam lingkungan ini, keluarga pastilah mengajarkan cara bersosialisasi atau berinteraksi kepada anak-anak. Hal ini memiliki maksud agar anak di masa yang akan datang dapat menjadi anggota masyarakat yang baik dan memiliki kepribadian yang bertanggung jawab atas segala hal yang mereka miliki (Ahmadi, 2004). Di lain hal, orang tua yang mengasuh haruslah bersikap logis dalam membedakan mana yang benar dan yang buruk pada anak. Termasuk pada benda-benda, perilaku, kepribadian, dan sebagainya. Hal itu diterapkan dengan menjunjung sikap etis yang menjadi moral pribadi perorangan dalam konteks sosial yang menentukan hal yang benar dan yang salah (Wilardjo, 2011).

2.       Pendidikan dalam lingkungan satuan pendidikan

            Pendidikan dalam sekolah pendidikan yang diperoleh oleh anak didik secara terkonsep, sistematis, hirarki, dengan mengikuti standar yang jelas dan kaku (Hidayati, 2016). Dalam lingkungan ini yang paling memengaruhi perkembangan karakter anak adalah seorang guru. Guru dalam pendidikan sekolah memiliki peran untuk memberikan ilmu pengetahuan, keterampilan dasar, yang semuanya berdasarkan agama dan ilmu budi pekerti luhur (Kurniawan, 2015).

            Sebenarnya, dalam lingkungan ini juga perlu dikontrol atas pergaulan anak didiknya. Seperti halnya sebuah kertas bersih, anak juga seperti itu. kadang anak mudah dipengaruhi oleh teman sebayanya, karena di sekolah anak akan bertemu dengan orang yang berumur sama dengannya. Baik misalnya kalau temannya itu berbudi pekerti luhur, bagaimana bila sebaiknya? Tentu hanya akan mengarahkan anak ke perilaku yang kurang benar. Sekali lagi, adalah sebagai kewajiban guru untuk mengakomodasi hak anak didiknya atas hal yang baik dan yang salah (Affandi, 2016).

3.       Pendidikan dalam lingkungan masyarakat

            Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang sama-sama hidup dalam satu wilayah tertentu yang berbeda satu sama lain dan menyadari sebagai kesatuan (Muslimin, 2004). Masyarakat adalah wadah terakhir atas berkembangnya perilaku dan kepribadian manusia dalam konteks pendidikan. Masyarakat mengajarkan apa yang ada dalam budayanya dengan nilai-nilai yang terkandung dalam budaya tersebut. Apa yang dianggap luhur atau baik dalam sebuah masyarakat akan terus dilestarikan dalam pendidikan (Hidayati, 2016).

            Konsep pendidikan yang diajarkan oleh Ki Hadjar Dewantara ini dipandang sangat ideal. Mungkin bila konsep ini berhasil diimplementasikan dapat membantu bangsa Indonesia dalam menghadapi masalah moralitas dari generasi muda (Darmawan, 2016). Perlu dimengerti bahwa ketiga lingkungan itu harus membentuk sebuah rantai yang menyambung satu sama lain. Ditambah, kontribusi tiap lingkungan diharapkan saling bahu membahu untuk menambah kemampuan anak didik. Hubungan antara ketiga hal ini digambarkan oleh Umar Tirtaraharja (2000):

 

Sumber : Pengantar pendidikan, Umar Tirtaraharja

Gambar.1 hubungan antara tripusat pendidikan dengan kegiatan pendidikan

Praktik tripusat pendidikan di Indonesia

            Konsep tripusat pendidikan yang dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara sebenarnya sudah diimplementasikan melalui program yang dibuat oleh Kemendikbud. Melalui Permendikbud nomor 20 (2018), program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) adalah program pendidikan yang ada di sekolah yang bertujuan untuk membentuk karakter siswa melalaui harmonisasi olah hati, rasam pikir, dan olahraga sesuai dengan falsafah Pancasila. Dalam menggapai tujuan tersebut, dibutuhkan kerja sama antara guru, keluarga, dan masyarakat. Program PPK ini adalah cerminan dari konsep tripusat yang dikeluarkan oleh Ki Hadjar Dewantara silam.

            Harapannya, dalam menjalankan PPK ini, masyarakat dan sekolah dapat menjunjung metode kolaboratif. Misalnya, sekolah bekerja sama dengan pusat kebudayaan, museum, dan tempat edukatif lainnya sebagai wahana rekreasi edukatif bagi anak didik (Jendela kemdikbud, 2021-November). Di sisi lain, bisa saja pihak sekolah melakukan kolaborasi dengan lembaga ataupun komunitas. Kolaborasi dengan masyarakat ini bertujuan untuk menyiapkan anak didik sejak dini dalam konteks penguatan pendidikan karakter sebelum pada dewasa turun ke masyarakat.

            Namun, program PPK ini tidak sepenuhnya merata di Indonesia, banyaknya faktor penghambat menjadikan hal ini tidak mudah dilakukan. Salah satu kendala yang paling masif berasal dari para peserta didik (Rosyida, 2019). Peserta didik sering kali untuk melanggar peraturan walaupun sebelumnya sudah diberi peringatan oleh guru. Faktor lain adalah banyak orang tua yang sibuk bekerja sehingga tidak memerhatikan perilaku anak di rumah. Tak bisa dipungkiri, fasilitas, akses, dan sumber daya turut serta menjadi faktor penghambat (Teropongbulusaraung, 2019-Maret).

            Meskipun demikian, masih ada banyak sekolah yang berhasil mengimplementasikan program PPK yang merupakan cerminan dari tripusat pendidikan. Salah satunya adalah sebuah sekolah dasar yang bertempat di Surabaya, SD Muhammadiyah 24 Surabaya. Sekolah dasar ini berhasil menerapkan program PPK melalui kegiatan-kegiatan sekolah yang memfokuskan penanaman karakter (Arif & Setiyowati, 2018).

            Kolaborasi tripusat pendidikan nyata terimplementasi di sekolah dasar ini. Di bidang akademik maupun nonakademik, anak didik berhasil dikontrol dalam proses perkembangan karakternya. Beberapa program yang dibuat oleh SD Muhammadiyah 24 Surabaya yang menjunjung konsep tripusat pendidikan atas dasar PPK (Arif & Setiyowati, 2018):

1.       Program mengaji tiap akhir pekan

            Program ini bertujuan untuk penguatan tahfidz anak didik, mengingat ini adalah sekolah islam. Wali murid dapat juga melihat perkembangan anaknya dengan mendampinginya ketika anak didik diberi jatah untuk mengaji.

2.       Program parenting

            Kegiatan ini adalah sebagai bentuk pembekalan diri kepada wali siswa dalam membantu kegiatan belajar mengajar di lingkungan masyarakat dan keluarga dengan mendatangkan narasumber yang fasih di bidangnya

3.       Peringatan hari besar

              Peringatan hari besar ini dilakukan sebagai pembelajaran di luar kelas dalam memperoleh pengetahuan dalam bersosialisasi. Anak didik diajak untuk pergi ke area umum untuk melakukan kegiatan kemasyarakatan, seperti bersih-bersih, perayaan kemerdekaan, dan sebagainya.

Apa yang menjadi rekomendasi

            Ulasan yang menganggap tripusat pendidikan belum diimplementasikan secara sempurna perlu dijadikan refleksi. Begitu banyak hal yang menjadi penghambat dalam implementasi konsep pendidikan ideal ini. Pemerintah melalui Kemendikbudristek dapat mulai dengan memperbaharui kebijakan agar lebih sesuai dengan zaman sekarang. Lalu bisa dimulai dengan pemantapan infrastruktur pendidikan. Mengingat infrastruktur pendidikan dalam pembelajaran daring pun tidak dapat menyanggupi tantangan keadaan (Jawapos, 2020-Desember).

            Selanjutnya pemerintah dapat meningkatkan kesejahteraan guru. Pemerintah belum memperhatikan kesejahteraan pendidik, gaji sebagai guru PNS saja masih kecil, apalagi guru honorer, menjadi seorang guru memiliki hidup yang jauh dari kata sejahtera (Mahmud, 2018). Ini adalah sebuah masalah dari dulu yang masih belum ditemukan solusinya, dari tahun ke tahun masih perlu dilakukan refleksi dan perbaikan dalam memecahkan masalah ini.

            Untuk para kepala sekolah dapat melakukan refleksi kepada SD Muhammadiyah 24 Surabaya yang berhasil melakukan implementasi konsep tripusat pendidikan. Dapat dilakukan dengan mencontoh ala kadarnya, atau bisa mengubahnya menjadi versi diri sendiri. Akan tetapi, yang menjadi induk atas program ini adalah anak didik. Anak didik harus menyadari pentingnya karakter dalam dirinya. Tentu saja itu tidak lepas dari bimbingan dari tripusat pendidikan.

KESIMPULAN

            Tripusat pendidikan yang dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara merupakan konsep pendidikan ideal yang seharusnya diimplementasikan langsung di Indonesia. Tripusat pendidikan mengambil simpulan bahwa perlu adanya keselarasan dalam penanaman karakter pada anak didik di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Melalui program Kemendikbud tahun 2018, tripusat pendidikan diwujudkan dalam program Pendidikan Penguatan Karakter (2018). Meskipun demikian, hal itu tidak sepenuhnya dapat dijalankan oleh sekolah-sekolah karena adanya faktor penghambat. Pemerintah dapat lebih menjalankan tripusat pendidikan apabila melakukan koreksi terhadap masalah yang ada dan juga menjadikan sekolah yang berhasil menerapkan sebagai contoh untuk sekolah lain.

SARAN

            Kelanjutan studi mengenai masalah ini masih perlu dilakukan lebih lanjut mengingat datanya yang bersifat sekunder dan kurang mendalam. Perlu dilakukan refleksi pada jurnal atau artikel yang membahas hal yang sama. Di lain hal, penerapan tripusat pendidikan sangat ideal jika diterapkan di Indonesia. Hal itu tentu saja akan menjadi membuat bangsa Indonesia mewujudkan cita-cita bangsa yang tertulis pada pembukaan UUD 1945 alinea keempat.


 

 

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. (2004). Sosiologi pendidikan. Rineka cipta. Jakarta.

Affandi, A. (2016). Dampak pemberlakuan undang-undang perlindungan anak terhadap guru dalam mendidik siswa. Jurnal Hukum Samudra Keadilan.

Anonim. (2019-Maret). Implementasi pendidikan karakter belum merata. Teropongbulusaraung. Dilansir dari https://teropongbulusaraung.com/implementasi-pendidikan-karakter-belum-merata/6567/ pada tanggal 11 Januari 2022.

Anonim. (2020-Oktober). Ini dia hasil survei PISA tentang kualitas pendidikan di Indonesia dalam 3 tahun terakhir. Ayo menulis. Dilansir dari https://ayomenulis.id/artikel/ini-dia-hasil-survei-pisa-tentang-kualitas-pendidikan-di-indonesia-dalam-3-tahun-terakhir pada tanggal 10 Januari 2022.

Anonim. (2021-November). Pentingnya menghidupkan kembali tripusat pendidikan di lingkungan sekolah. Jendela kemdikbud. Dilansir dari https://jendela.kemdikbud.go.id/v2/fokus/detail/pentingnya-menghidupkan-kembali-tripusat-pendidikan-di-lingkungan-sekolah pada tanggal 11 Januari 2022.

Arif, A. Z., & Setiyowati, A. (2018). Piagam debest: integrasi komitmen tripusat pendidikan untuk penguatan pendidikan karakter di SD Muhammadiyah 24 Surabaya. ELSE (Elementary School Education Journal): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar, 1(2b).

Darmawan, I Putu Ayub. (2016). Pandangan dan konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantoro. Prosiding seminar nasional dan bedah buku. FKIP UKSW Salatiga.

Dewantara, Ki Hadjar. (1957). Masalah kebudajaan. Madjelis luhur persatuan taman siswa. Yogyakarta.

Fudyartanta. (1990). Buku ketaman siswaan. Balai pustaka. Yogyakarta. p. 39.

Kasih, Ayunda Pinita. (2021-November). 80 persen mahasiswa tidak bekerja sesuai jurusan kuliah. Kompas. Dilansir dari https://www.kompas.com/edu/read/2021/11/09/095731171/80-persen-mahasiswa-tidak-bekerja-sesuai-jurusan-kuliah?page=all#:~:text=KOMPAS.com%20%2D%20Menteri%20Pendidikan%2C,bekerja%20sesuai%20dengan%20jurusan%20kuliahnya pada tanggal 10 Januari 2022.

Indonesia. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Lembaran negara RI tahun 2003 nomor 78, tambahan lembaran negara nomor 4301. Sekretariat negara. Jakarta.

Indonesia. Undang-undang nomor 20 tahun 2018 tentang penguatan pendidikan karakter pada satuan pendidikan formal. Berita negara tahun 2018 nomor 782. Kemendikbud. Jakarta.

Indonesia. Peraturan pemerintah nomor 47 tahun 2008 tentang wajib belajar. Lembaran negara RI tahun 2008 nomor 90. Sekretariat negara. Jakarta.

Intan, Novita. (2021-Agustus). Sri Mulyani: pembangunan SDM jadi kunci kemajuan negara. Republika. Dilansir dari https://www.republika.co.id/berita/qx788d423/sri-mulyani-pembangunan-sdm-jadi-kunci-kemajuan-negara pada tanggal 10 Januari 2022.

Kurniawan, Machful I. (2015). Tri pusat pendidikan sebagai sarana pendidikan karakter anak sekolah dasar. Jurnal. Pedagogia ISSN 2089-3833 vol. 4 no. 1.

Mahmud, A. (2018). Guru tak boleh sejahtera-catatan dan refleksi seorang pendidik. Deepublish.

Makdori, Yopi. (2021-Juni). Nadiem: merdeka belajar dirancang berdasarkan kebutuhan anak sebagai pelajar. Merdeka. Dilansir dari https://www.merdeka.com/peristiwa/nadiem-merdeka-belajar-dirancang-berdasarkan-kebutuhan-anak-sebagai-pelajar.html pada tanggal 10 Januari 2022.

Mastuhu. (1994). Dinamika sistem pendidikan pesantren: suatu kajian tentang unsur dan nilai sistem pendidikan pesantren. Indonesian-Netherland. Jakarta.

Muslimin. (2004). Ilmu pendidikan. Institut agama Islam tribakti. Kediri.

Ningrum, E. (2016). Pengembangan sumber daya manusia bidang pendidikan. Jurnal Geografi Gea, 9(1).

Hidayati, N. (2016). Konsep integrasi tripusat pendidikan terhadap kemajuan masyarakat. Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 11(1).

Pramana, Edy., Saifan Zaking. (2020-Desember). Infrastruktur menjadi masalah utama dunia pendidikan di era pandemi. Jawapos. Dilansir dari https://www.jawapos.com/nasional/pendidikan/31/12/2020/infrastruktur-menjadi-masalah-utama-dunia-pendidikan-di-era-pandemi/ pada tanggal 11 Januari 2022.

Rosyida, Ruli Alfi Mei. (2019). Implementasi kebijakan pendidikan karakter dalam rangka mendukung gerakan PPK di SD Muhammadiyah 9 kota Malang. Tesis. Universitas Muhammadiya Malang.

Sujarwo, S. (2013). Pendidikan di Indonesia memprihatinkan. Jurnal Ilmiah WUNY, 15(1).

Tirtaraharja, Umar., dan Lasula. (1998). Pengantar pendidikan. Rineka cipta. Jakarta.

Wilardjo, Setia Budhi. (2011). Menjalankan bisnis secara etis dan bertanggung jawab. Jurnal. Universitas Muhammadiyah Semarang.

Vembriarto, ST. (1990). Sosiologi pendidikan. Andi offset. Yogyakarta.

Minggu, 17 Oktober 2021

Cerita kucing rumah

gambar hanya ilustrasi belaka

 Ini adalah cerita seekor kucing di rumah gue.

             

        Ini adalah cerita seekor kucing yang berhasil bertahan hidup dari kerasnya dunia. Pada awalnya ia hanya seekor hewan yang ditelantarkan di sebuah pusat perbelanjaan. Yang mana tak seorang pun menghiraukan hewan yang dikatakan kotor itu. Sampai pada suatu hari ada dua orang baik hati berjenis kelamin perempuan memungutnya dan ingin memeliharanya di rumah. Mukanya yang amat sayu memang membuat kedua orang itu tersentuh sehingga ingin mengambilnya. Hal itu sah-sah saja karena tak ada mahkluk lain yang mempedulikannya kala itu.

            Waktu berjalan begitu cepat sampai tak ada yang menyadari perubahannya. Dari awalnya kucing pemalu dan tak aktif dalam berperilaku. Sekarang ia menjadi seorang ibu kucing yang memiliki tanggung jawab merawat kedua anaknya. Kedua anak kucing itu berwarna hitam dan pirang, sebut saja Jason dan Jack. Sebutan yang terlalu keren untuk seekor anak kucing. Walaupun begitu, untuk apa nama dari sebuah kucing yang pada akhirnya dipanggil melalui sebuah panggilan “pus.”

            Singkat cerita kedua anak kucing itu beranjak dewasa. Dari yang sebelumnya selalu diangkat ibunya untuk pergi ke mana-mana, sekarang mereka sudah mulai untuk berjalan sendiri menggunakan keempat kakinya. Dari yang sebelumnya tidak sanggup melihat terangnya cahaya sehingga disembunyikan ibunya di tempat gelap, sekarang mereka sudah ingin mencoba menggapai silaunya sebuah cahaya. Begitu unik sekali perilaku hewan bernama kucing ini.

            Kesenangan dilalui setiap harinya membuat lupa kapan kedua anak kucing itu terlahir di fananya dunia. Tak perlu didebatkan, itu memang waktu yang indah dan menyenangkan bagi pemiliknya dan kedua anak kucing, tak lupa dengan ibu kedua anak kucing. Pemilik dari kucing ini sering menyembunyikan Jason dan Jack, lalu membuat ibu kucing mencarinya dengan tunggang-langgang. Bak seorang ibu seharusnya khawatir akan kondisi anaknya, kucing ini sangat mencerminkan perilaku seorang manusia. Ketika kedua anaknya ditemukan, senangnya bukan main, ia langsung memeluk mereka dan menawaran sebuah susu yang menjadi makanan dari dua ekor anak kucing.

            Suatu malam yang tenang dilewati, tak ada apapun peringatan pada waktu itu. Semua berjalan begitu saja. Waktu paginya, Jason tidak ditemukan di sekitaran rumah pemilik. Membuat pemilik mencarinya ke mana-mana menggunakan sepeda, tak lupa dengan ibu kucing yang berlari ke sana dan ke mari sambil mengeong cukup keras. Kabar ditemukan, Jason si kucing hitam tertabrak oleh sebuah motor. Badan yang dingin walaupun tertutup bulu, ditambah kepala yang tak utuh karena tertabrak sebuah motor. Pemandangan yang sangat tak pantas untuk dilihat walaupun ia hanyalah seekor hewan.

            Seekor kucing sudah pasti tak mampu memahami bahasa manusia. Semua tahu akan hal itu. Sejak hari itu ibu kucing itu masih mencari, di sudut-sudut rumah, ataupun di sudut lingkungan. Nampaknya ia akan terus mencari anaknya, karena ia benar-benar tidak tahu di manakah anaknya berada. Ia pernah mengeong kepada pemiliknya, suara yang halus seperti seorang ibu. Ini yang pemilik tafsirkan atas eongan tersebut, “Di manakah anakku berada? Apakah dirimu mengetahuinya?” “beri tahu aku di mana? Apakah kamu menyembunyikannya di suatu tempat? Bolehkah aku untuk menemuinya?” Dengan muka sayu, dengan kepala miring, dengan nada yang halus tadi, ia selalu mengulangi perilaku tersebut, setiap hari.

            Ibu kucing tiap harinya berperilaku lebih malas dari yang sebelumnya. Nampak dari ia yang selalu tidur menemani Jack. Dari pagi hingga siang, bahkan pernah lebih. Ingin sekai pemilik mengatakan “Your daughter passed away.” Akan tetapi, hanyalah sebuah mitos ketika kucing memahami bahasa manusia. Ia pernah sekali terlihat ketika mencari anaknya, itu benar-benar nyata, ia tak mengerti arti sebuah kematian atau kepergian. Yang ia tahu hanyalah anak ku menghilang, aku perlu mencarinya. “Di mana ia berada”, selalu ada di pikirannya, bak keris sakti yang tak akan lupa siapa pemiliknya.

            Jack merasakan hal yang sama. “Di manakah saudaraku berada? Apakah di sana? Di sini?” Ia sekarang sudah tidak bisa bermain bersamanya. Berebut air susu, berebut sebuah mainan, berlari ke sana dan ke mari, tak kenal lelah. Akan tetapi, sekarang ia begitu tampak lebih lelah memikirkan saudaranya yang tak tahu entah ke mana. Tak tahu apa yang harus dilakukan, ia hanya selalu menempel pada ibunya yang betul-betul menjaganya.


***


Gimana? ke mana kita semua akan pergi nantinya setelah kematian? apa yang akan terjadi pada dunia ini? apakah ketiga anak kucing itu bisa bertemu kembali di dimensi yang berbeda?

Gue, Aqsha Muhammad Riski, sign out.

Sabtu, 21 Agustus 2021

Creativepreneur

 

(biasanya pengusaha itu pake dasi, ya udah)

Alo-alo, balik lagi di tulisan absurd ini. Kali ini gue akan membahas mengenai creativepreneur. Sesuai yang telah dimandatkan oleh panitia PKKMB FE UNY. Sebenernya, ini pertama kali buat gue dalam mendengar kata creativepreneur. Dan ini memang pengetahuan baru setelah membaca apa pengertian creativepreneur dan beberapa cabangnya. Oleh karena itu, saya berterima kasih kepada kakak-kakak yang telah membuat tugas mengenai creativepreneur ini, we will learn a lot.


Apasih creativepreneur itu? creativepreneur sebenernya berasal dari dua kata, yaitu creative(kreatif) dan preneur(pengusaha. Entrepreneur adalah seorang yang memiliki gagasan untuk menciptakan sesuatu yang baru untuk menunjang peradaban dan menunjang ekonomi pribadi. Dengan kata lain, orang yang berkarya lalu menghasilkan uang, seperti arti dari “profesional”. Kreatif menurut KBBI adalah memiliki kemampuan untuk menciptakan. Kalau menurut gue, kreatif adalah orang yang dapat berpikir di luar kotak sehingga menemukan sesuatu yang baru dan unik sehingga dilirik oleh orang lain.

 

Nah di sini gue disuruh menganalisis mengenai UMKM yang ada di sekitar gue. Singkatnya gue harus mengidentifikasi produknya dan menambahkan kapabilitas dari UMKM tersebut. oke challenge accepted.


UMKM yang gue pilih adalah pedagang sate keliling yang sering keliling di beberapa desa, salah satunya desa gue. Sebelum masuk ke dalam fase inovasi, perlunya mengetahui seluk-beluk sate dan pedagangnya. Menurut kompas.com, daging sate ayam bisa bertahan paling lama 2 hari. Waktu yang cukup singkat, karena dengan 2 hari tidak bisa menyelesaikan seluruh rangkaian tugas PKKMB :v. Tapi, yang mana menjual selalu ada risiko untuk dagangan tidak habis sepenuhnya. Maka dari itu diperlukan strategi dan rencana cadangan dengan segala situasi. Sebelum itu, mari membahas pedagang sate keliling terlebih dahulu.

Pedagang sate keliling sangat memudahkan pembeli, karena penjual yang datang, bukan pembeli yang harus datang. Ditambah pedagang sate keliling mempunyai senjata yaitu suaranya yang dapat memberikan solusi atas makanan. "Hari ini gue mau makan apa ya? Mie rasa ayam bawang? rasa kari ayam? atau rasa salero padang?" tak lama kemudian datanglah suara keras nan merdu bak harmoni, "TEEEE SATEEEE." langsung pemuda itu menjawab "Oh, sate, aku beli dirimu gopek." solusi terpecahkan. Ibarat pesen gofud, kita gak perlu pergi jauh untuk membeli makanan.

Mengulangi kalimat saya tadi, yang mana menjual selalu ada risik untuk dagangan tidak habis sepenuhnya. Maka perlu adanya strategi dan rencana cadangan dengan segala situasi. Rencana yang paling dekat dan mainstream adalah menjualnya melalui online. Itu bisa mengatasi ketika daging sate sudah mendekati batasnya. Tetapi, jika ingin, pedagang sate tersebut harusnya mampu menjalin kerja sama dengan pedagang sate yang lain. Kalau bisa, pemerintah juga membuat wadah yang berisi "Pedangang sate kota A." agar daging sate yang mendekati tanggal bau sudah masuk ke dalam lambung manusia. 

Atau juga bisa menggunakan metode pengawetan dengan pengasapan. Menurut penelitian, dengan metode pengasapan, daging dapat bertahan sampai 2 bulan lamanya. Ditambah dengan meningkatnya rasa umami yang muncul ketika setelah dilakukannya pengasapan. Metode ini bernama proses pengasapan konvensional yaitu dengan menggantungkan produk dalam rumah pengasapan selama 4-8 jam pada suhu 35-40°C atau meletakkan beberapa jam dalam suatu ruangan dimana asap disalurkan dari pembangkit asap yang terdiri dari suatu roda penggiling dan suatu tongkat kayu. (ilmuternak.com)

Jadi itu saja, solusi yang ingin gue sampaikan kepada pedagang sate keliling di manapun kalian berada. Kalian adalah jawaban ketika kami sedang lapar. Dan teruntuk pemerintah, bisa lah mewadahkan semua pedagang satu kota atau kecamatan. Ini bisa meningkatkan pariwisata kita dan menyejahterakan masyarakat yang marketing-nya cukup buruk dibandingkan yang lain. That's all. See you on the next text.

Kamis, 19 Agustus 2021

Oh, PKKMB FE UNY


Ya hallo! inilah tugas terakhir bagian menulis blog dari PKKMB FE UNY. Yaitu, menulis sejenis diary dan kesan pesan untuk PKKMB FE UNY. Ini mungkin untuk beberapa orang adalah sesuatu yang ditunggu-tunggu. Karena memang ini adalah saat untuk mengekspresikan keluh kesah, kendala yang dihadapi, keadaan ketika mengerjakan, dan sebagainya. Diharapkan untuk mengerjakan semua tugas dengan deadline yang cukup mepet satu sama lain. Ekhmm angkatan 2021.

 

Oke, jadi ini versi gue, Aqsha Muhammad Riski, mahasiswa baru biasa yang dari prodi Manajemen yang berkeinginan menjadi seorang yang tidak insekyur dan berani ambil risiko. Tanggal 16 Agustus 2021 itu adalah tanggal di mana awal dari PKKMB FE UNY. Dimulai dengan live streaming pukul 13.00 lebih sedikit. Sebenernya, kalau boleh jujur, waktu itu gue lagi mengerjakan proyek lain. Proyek yang melibatkan seperempat kelas pada waktu SMA. Dan itu memang kenangan yang indah. Tak lebih, aku hanya mendengarkan apa yang dikatakan dalam live streaming. Tidak melihat muka dari seluruh panitia. Jangan kurangi nilai aku kakkkk!

 

Tugas diberikan dengan segala ketentuannya. Hal yang paling aku suka adalah creative work karena kita disuruh untuk berkreasi sesuai yang kita inginkan. Singkat cerita gue membuat sebuah short video, tercatat tanggal 18 Agustus 2021 di sebuah rumah temanku. Gue membuat video itu dengan perasaan senang, karena gue suka ngedit video walaupun laptop gue teramat kentang. 18 Agustus juga ada jadwal dari kepemanduan gugus, sayangnya gue nggak dapat menghadiri kepemanduan tersebut karena gue ada jadwal vaksin pada hari itu. Ya gue cuma nurut apa yang dikatakan dr. Tirta, “habis vaksin istirahat yang cukup, karena energi itu akan diperlukan untuk pembentukan antibodi, sehingga ketika kamu terpapar covid, kamu gak sampe gejala berat.” Gitu. Mana bisa gue ngeraguin orang yang sudah kuliah 3,5 tahun ditambah 1,5 tahun dan selalu memperbarui sertifikat dokternya.

 

Tanggal 19 Agustus dan seterusnya gue ngerjain tugas sisanya sama ngikutin zoom yang diselenggarakan oleh pemanduku. Dan memang nggak ada yang spesial karena sisanya dikerjakan di rumah dan di laptop. Nggak ada kendala apapun si. Senang aja, karena memang gue ngerasa bahwa semua ini telah dipikirkan secara matang-matang sehingga menimbulkan efek perkembangan terhadap keahlian mahasiswanya. Oleh karena itu, sekali lagi, dengan kesadaran penuh, saya berterima kasih kepada kakak-kakak yang telah merencanakan agenda ini dengan sedemikian rupa. Saya yakin membuat ini tidak sebentar, memerlukan banyak brainstorming sehingga menciptakan hal semanfaat ini.

 

Itu aja si yang ingin gue sampaikan sebagai orang yang mengikuti PKKMB FE UNY tahun 2021 ini. Semoga ya kakak-kakak yang mengurusi kami ini bisa lulus dengan cepat dan juga tidak menyesal karena telah menjadi bagian dari panitia PKKMB FE UNY tahun 2021. Khususnya untuk kedua pemanduku, kak Indriana dan kak Ikhwan. Dan juga doakan kami agar dapat menjalani kehidupan perkuliahan dengan penuh rasa tanggung jawab. Sekian kak, terima kasih atas pelajaran tanggung jawabnya.

 

Salam hangat anak begadang

 

Aqsha Muhammad Riski.(Chief Marketing Officer)


Fakultas atau Unsur Kimia?


sc : instagram.com/pkkmbfeuny (skrinsut leptop)

Oke, di sini, tugas ini, gue disuruh membuat sebuah tulisan mengenai fakultas gue yaitu fakultas ekonomi di UNY. Tapi, kalau boleh jujur, ini adalah tugas yang menurut gue absurd. Karena kita belum masuk ke dalam ekosistem di fakultas ekonomi ini, kita masih tok-tok-tok di pintu depannya. Dan tipe soal ini adalah tipe post-test jadi setelah selesai semua pendidikan atau setidaknya satu event, kita baru bisa mencurahkan isi hati kita mengenai fakultas ekonomi di UNY ini. Tapi, gue kayaknya bisa menyampaikan pendapat gue mengenai fakultas ekonomi ini.

Pertam kita mulai dari visi dan misi di fakultas ekonomi ini, karena memang ini adalah salah satu ketentuan tugasnya. Ehe.

Visi :

Menjadi fakultas ekonomi unggul  dalambidang pendidikan dan ilmu ekonomi yang berlandaskan ketaqwaan, kemandirian, dan kecendekiaan serta berwawasan ekonomi kerakyatan, kewirausahaan dan nilai budaya luhur.

Misi :

1.      Melaksanakan pembelajaran dalam lingkungan yang kondusif untuk membentuk sumberdaya manusia yang memiliki komitmen dalam mengembangkan dan menerapakan ilmu ekonomi dan pendidikan ekonomi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

2.      Melakukan kajian, pengembangan, dan penerapan ilmu ekonomi dan pendidikan ekonomi untuk memberikan kontribusi dalam pembangunan masyarakat

3.      Melaksanakan pengabdian masyarakat yang berkualitas di bidang ilmu ekonomi dan pendidikan ekonomi, serta mengembangkan jejaring industri, pemerintah dan masyarakat

4.      Menyelenggarakan tata kelola yang baik, bersih, transparan, dan akuntabel

Sumber : http://www.fe.uny.ac.id/id/profil/visi-misi-dan-tujuan/

Okei, katanya suruh ganti ke visi dan misi UNY, ya. Sedikit kecewa.

Visi : Menjadi universitas kependidikan unggul, kreatif, dan inovatif berlandaskan ketaqwaan, kemandirian dan kecendekiaan pada tahun 2025

Misi :

1.      Menyelenggarakan pendidikan akademik dan profesi bidang kependidikan yang unggul, kreatif, dan inovatif untuk menghasilkan manusia yang takwa, mandiri, dan cendekia.

2.      Menyelenggarakan pendidikan akademik, profesi, dan vokasi bidang nonkependidikan yang unggul, kreatif, dan inovatif untuk menghasilkan manusia yang takwa, mandiri, dan cendekia.

3.      Menyelenggarakan penelitian untuk menemukan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang menyejahterakan individu, dan masyarakat, dan mendukung pembangunan daerah dan nasional, serta memberi sumbangan terhadap pemecahan masalah global secara kreatif dan inovatif berdasarkan ketakwaan, kemandirian, dan kecendekiaan.

4.      Menyelenggarakan pengabdian dan pember­daya­an masyarakat secara kreatif dan inovatif yang mendorong pengembangan potensi manusia, masyarakat, dan alam untuk mewujudkan kese­jahteraan masyarakat berdasarkan ketakwa­an, kemandirian, dan kecendekiaan.

5.      Menyelenggarakan tata kelola dan layanan yang baik, bersih, dan berwibawa dalam pelaksanaan otonomi perguruan tinggi untuk mewujudkan universitas yang unggul, kreatif, dan inovatif berdasarkan ketakwaan, kemandirian, dan kecendekiaan.

6.      Menciptakan proses dan lingkungan pembelajaran yang mampu memberdayakan mahasiswa secara kreatif dan inovatif untuk melakukan pembelajaran sepanjang hayat berdasarkan ketakwaan, kemandirian, dan kecendekiaan.

7.      Mengembangkan kerja sama dengan lembaga lain, baik nasional maupun internasional, secara kreatif dan inovatif untuk meningkatkan mutu pelaksanaan tridharma dengan azas kesetaraan dan saling menguntungkan berdasarkan ketakwaan, kemandirian, dan kecendekiaan.

(sumber : https://www.uny.ac.id/profil/visi-misi-dan-tujuan-tahun-2025)

Okei, lanjut ke pembahasan awal. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, yang pertama yang ingin gue tanyain adalah kok gak ada embel-embel “dan bisnis’ seperti di universitas lain. Singkatan fakultasnya pun jadi kayak nama ilmiah dari zat besi. Udah si gitu aja yang menjadi keresahan gue.

Selanjutnya mengenai fakultas ekonomi ini, Ini adalah fakultas yang cukup muda dibandingkan fakultas lain yang terdapat di UNY. Sehingga memang kadang dapat diremehkan, karena waktu terbang yang terbilang masih sebentar. Walaupun begitu, akreditasi dari prodi-prodi yang terdapat di fakultas ekonomi ini sudah menggapai nilai A. Tidak bisa diremehkan. Ini sudah menjadi incaran penggiat prodi terbaik. Tak mampu dianggap enteng, saingan tiap tahunnya sangat banyak. Jadi terbukti bahwa fakultas dari universitas ini memang terkenal.

Fakultas ekonomi, UNY, kalau yang gue liat lewat foto di google, kayaknya beberapa ruang untuk jalan cukup sempit. Dan parkirnya kurang luas, walaupun kalau semua bawa motor juga cukup si. Tapi lebih bagus kalau ada kebijakan hanya bawa sepeda. Biar jadi green campus or green faculty.

Oh, FE UNY, namamu seperti zat besi, tak ada embel-embel “dan bisnis”. Tapi dapat diakui persaingan untuk menuju fakultas di kampus ini memang nyata. Dengan data yang seperti itu, dapat disimpulkan bahwa fakultas ini memang bergengsi. Aku sekarang bersyukur dapat menjadi bagian dari fakultas ekonomi UNY 2021. “selamat berkarya, selamat berproses.” (Itu kalimat terakhir dalam kata pengantar di booklet pkkmb).

 

Kenalin! (2021)

Foto wisuda dengan orang yang diterima di Kedokteran UNS (cie kembaran)

Halo semuanya, kembali lagi bersama gue setelah lama vakum. Singkat cerita gue kembali ke sini setelah ada tugas dari PKKMB FE. Ya, bener, gue udah kuliah sekarang. Dan sekarang masih tahap orientasi terhadap kehidupan kampus yang bener-bener baru buat gue. Karena memang di dunia perkuliahan kita akna memiliki kehendak sendiri ketika memilih sesuatu. Ketika masuk kelas kita akan diberi pilihan untuk presensi atau tidak sedangkan waktu SMA atau sebelumnya kita diwajibkan untuk masuk. Ya kira-kira bakal begitu si, mencari kesadaran kita agar dapat berguna di kehidupan kemasyrakatan nantinya.

 

Karena judul blog ini adalah "Kenalin! (2021)". Ya gue akan mulai lagi dari awal. Oke. Let's go!

 

Assalamualaikum w.w.

Perkenalkan nama gue Aqsha Muhammad Riski. Gue lahir tanggal 27 April tahun 2003 di Bantul. Hobi gue, menulis, membaca, olahraga. Sempat bersekolah di SD Muhammadiyah Bantul Kota (sekolah para juara), SMP 3 Pandak, dan SMA Negeri 1 Bantul. Dan sekarang gue sudah mau menjalani kehidupan perkuliahan di salah satu universitas yang terkenal dengan pendidikannya, yaitu Universitas Negeri Yogyakarta. Untuk prodi yang gue ambil, gue ambil prodi Manajemen. Untuk alasannya, sebenernya gue dari jurusan MIPA, ya gue lintas jurusan. Karena pada waktu itu PKN STAN kabarnya hanya menerima dari UTBK Soshum. Tapi setelah gue buku Soshum dan sebagainya, ternyata kabar itu bohong, dan gue langsung menghela nafas (dan berkata kasar). Tapi ya, karena ya udah, lakuin aja dengan kurun waktu kurang dari 3 bulan gue belajar materi soshum.

 

Kenapa manajemen belum dijelasin tadi ya. Ya, pikiran gue waktu itu, gue cuma mau cari yang berada di top rank. Dan kebetulan prodi manajemen merupakan salah satu yang terfavorit di rumpun Soshum. Ya udah, nyoba aja milih ke situ. Pilihan gue Manajemen UGM dan Manajemen UNY, jalannya Tuhan gue keterima di pilihan kedua dengan air mata bercucuran. Karena gue sendiri juga kaget kalau gue keterima. Karena waktu tes, gue sebelumnya cuma tidur 4 jam, dan pas ngerjain gue ngerasa apa yang gue pelajarin nggak ada yang masuk ke dalam soal. Tapi, syukur kuhaturkan kepada-Nya karena ini memang jalannya. Gue sangat bersyukur sekali.

 

Hal yang ingin ku sampaikan pada pengalaman gue di atas adalah pastikan berita dibaca bener-bener dan harus ngecek kebenarannya, jangan sampe kaya gue yang kemakan rumor sampai menjadikan gue terlempar ke Soshum. Dan juga apabila kalian adalah pejuang UTBK, banyak-banyakin latihan soal dan istirahat. Jangan jadi kayak gue yang selalu latiha soal tapi lupa istirahat, sampai-sampai pernah 16 jam belajar dalam seminggu sebelum UTBK. Ya akhirnya, badan gue agak hangat dan sedikit penuh otak gue pas ngerjain soal UTBK. 

 

Untuk kalian yang tanya bagaimana dengan seleksi PKN STAN gue. sekarang masih berlanju, nunggu pengumuman seleksi tahap 2 tanggal 26 Agustus 2021. Dan masih ada seleksi sekali lagi, yaitu wawancara. Doain gue gais. 

 

Udah cukup kali ya, ini juga semata-mata buat tugas dan emang gue suka nulis yang berhubungan dengan gue. Oke, terima kasih telah membaca. See you next! Pipis, love, and gaul.

btw, katanya suruh upload CV, oke.