Foto zaman saat negara api menyerang.
Tebak gue yang mana :)
Gue sempet tanya sama seseorang “Eh , kenapa sih anda mau berfoto atau selfie di tempat-tempat tertentu?”. Dan dia jawab “Kalo aku sih, karena mendapatkan estetika cahaya dan tempat yang sesuai. Dan percuma kalo gak foto ditempat itu”. Terus gue jawab “Kalau mau pamer, udah bilang aja. Bahasanya gak usah dipersulit. Estetika-estetika cahaya apaan sih? Intinya lu mau pamer gitu kan?”. Akhirnya dia block gue dari pertemanan. Akhirnya jadi pacar gue. Enggak-enggak bercanda doang. Hiks.
Foto identik dengan yang namanya Instagram, dan instagram isinya itu orang-orang pamer semua. Kalo di zoom foto postingannya, isinya bakalan “Hidup gue lebih menyenangkan daripada lo”. Pasti kayak gitu. Dan kadang orang-orang instagram ini agak goblok dan aneh. Misalnya kek nulis caption tulisannya “No Caption” gitu kan. Itu norak banget, jijik gue lihatnya.
Adalagi nih temen gue yang pengen narsis tapi jadinya goblok. Dulu ada kan kek gitu kan, foto laut terus captionnya “Vitamin Cea”. Tapi kalo temen gue yang itu, foto laut captionnya “Vitamin C”. Gue langsung “Elu berjemur di perasan jeruk atau apa?”. Jadi gini, goblok itu boleh, tapi jangan sampe kelihatan goblok. Itu intinya.
Udah gue bilang sebelumnya bahwa Instagram adalah tempat pamer seseorang. Dengan kata lain, foto yang ia post dalam Instagram adalah foto terbaik dia. Dari ratusan foto yang sudah ada, dan di-edit setengah mati sama dia untuk di-posting dan dipamerkan ke orang-orang. Jadi, kalo di Instagram gitu ada yang posting foto jelek, itu gue suka gak tega karena itu foto terbaik dia gitu. Biasanya gue comment “Udah gakpapa, aku tahu kamu berusaha semampu kamu. Coba lagi ya” kasian gitu liatnya. Sepi gitu postingannya.
Kebalikan kalo fotonya bagus, dan orang yang difoto juga bagus. Pasti rame fotonya, apalagi yang foto orangnya jomblo dan upload di malam minggu. Itu para kaum-kaum jomblo dari liang lahat langsung kepanggil gitu. Langsung bangkit dari liang lahat, terus like dan komen “Boleh kenalan gak?”. Pasti begitu, jomblo sejati gak mungkin begitu. Wanita cantik itu sudah diberi anugerah. Anugerah untuk tak pernah salah di mata seorang cowo, apalagi cowonya dan cewenya sama-sama jomblo.
Ada nih temen gue cewe cantik orangnya, naik motor tabrakan *jebret*. Orang yang ditabrak bilang “Oh, gak papa mbak. Boleh kenalan nggak?” pasti digituin.
Coba aja kalo cewenya jelek. Kayak sebagian besar dari pembaca blog gue. Turun dari motor langsung dibakar massa itu. Jadi cewek cantik itu selalu diberi kemudahan dalam hidupnya. Jadi beruntunglah kalian para cewe-cewe yang punya paras yang cantik. Dan bagi kalian yang merasa punya wajah kurang bagus (kaya gue), nggak usah menyesal karena “Cantik/Ganteng itu butuh proses”.
Hal yang ingin gue sampaikan pada tulisan ini adalah. . . adalah . . . syukuri apa yang kalian punya. Karena gak semua yang kita harapkan akan terjadi, dan gak semua hal yang kita takutkan akan jadi kenyataan. Kadang tak perlu mewah, yang penting ada. Dia aja cukup. Keknya gak nyambung deh sama tulisan gue. Tapi yaudah, karena gak ada amanat yang lain. See you next week! Don’t forget to click the ads!.
gatau kenapa komen, nurut ama yang punya blog
BalasHapusDitunggu setiap minggunya :)
BalasHapus