Halo semuanya, sudah lama gue gak nulis disini. Sekitaran
sebulanan kali ya, mungkin karena terlalu lama blog gue ini udah ada sarang
laba-labanya kali ya. Tapi enggak lah ya karena gue itu selalu menjaga
kebersihan dan menjunjung iman. Karena sebagian dari iman itu kebersihan. O
iye, gue lupa belum intro.
Halo guys kembali bersama saya Aqsha Muhammad Riski, jadi
di video kali ini kita bakal nge-review skin--- BE YOURSELF AND NEVER
SURRENDER.
Di tulisan kali ini mungkin gue bakal share pengalaman
gue pas lagi SMP, karena entah kenapa gue ingin menumpahkannya gitu dalam suatu
tulisan, dan sedikit berharap bahwa orang lain akan membacanya. Jadi gini
ceritanya, waktu itu gue kelas 9 SMP yang telah menghadapi UN. Biasalah, kalo
udah UN artinya udah bebas lah ya. Udah copot-copot rantai, “YEEE BEBAS”.
Sebelumnya gue kasih tahu dulu ya, di sekolah gue yaitu SMPN 3 PANDAK, setiap
tahun di sana ada yang namanya wisuda (ya semua sekolah mungkin ada) dan orang
yang ranking 1 pasti disuruh maju kedepan untuk menyampaikan pidato. Mungkin
sebagian besar dari lo udah tahu tulisan ini mengarah kemana.
Jadi waktu itu, ada yang namanya gladi bersih untuk
wisuda. Dan kayak ada ritual-ritual gitu udah kek mau manggil setan. Jadi semua
kelas 9 berbaris, ada 4 kelas di sekolah gue. Barisnya dibagi jadi dua lenjer,
dua banjar maksut gue. Dan barisnya ini adalah sesuai urut absen dari kelas A,
dan kebetulan gue kelas A pada saat itu. Kelas A ini bukannya pinter ya, tapi
pengelompokkan aja. Tapi gurunya yang seingat gue namanya Pak Hasan, manggil
beberapa nama. Nama gue tersebut dan suruh baris secara terpisah dari kelompok.
Gue deg-degan dong karena gue gak ikut mecahin kaca dan ngerusakin kursi di
kelas gue, ada lah yang ngerusakin, bukan gue.
Untuk informasi aja nih, jadi di kelas gue itu ada yang
pernah ngehancurin kursi sampe ancur. Karena ditendang sama dia, tapi itu
kejadian lucu banget sih. Dan kelas gue itu juga pernah dituduh mecahin kaca di
aula, karena pangkalan kelas gue ada disitu, dan itu seru sih. Lanjut cerita
yang tadi, jadi gue disuruh baris sama guru gue waktu itu, dan guru gue yang
itu juga terkenal dengan guru spesialis membenarkan perilaku siswa. Itu adalah
sebutan halus untuk guru yang galak.
Jadi gue udah keringat dingin, air ludah bercucuran, gue
udah pikiran jelek pada saat itu. Tapi gue sadar bahwa gue adalah pribadi yang
baik, pribadi yang selalu membantu orang jika gue ada maunya, pribadi yang baik
hati dan tidak sombong. Tapi tunggu dulu, gue berpikir lagi orang yang
dipanggil sama guru gue itu orang-orang pinter semua. Guru gue lalu menyuruh
kita untuk menjadi barisan terdepan. Ternyata, 5 orang yang dipanggil pada saat
itu adalah best of five nilai UNnya. Nama gue dipanggil lagi, dan gue disuruh
menjadi baris terdepan. Gue gak tanya kenapa alasan gue jadi barisan terdepan,
karena gue tahu gue pasti jadi ranking satu.
Jujur dalam benak gue, itu gue udah teriak-teriak dan
nangis. Gue seneng banget jadi ranking satu karena gue bisa dapet uang lebih
dari sekolahnya, lumayanlah 200rb atau 150rb waktu itu. Jujur gue itu pengen
dapet ranking 1, bukan karena rasa kepuasan, tapi uangnya aja. Tapi sayangnya
dari nilai UN gue gak ada yang dapet 100, jadinya gak ada uang tambahan dari
guru-guru. Sial.
Langsung ke hari sebelum wisuda, gue dapat tugas yang gue
tahu yaitu membacakan pidato di depan orang-orang waktu acara wisuda. Jujur,
gue seneng, bangga, antusias, dan AH KAMPREEETT. Karena itu gak sesuai
dari kepribadian gue, gue itu orang yang kurang percaya diri dan disuruh
pidato, itu kamPRET banget sih. Akhirnya gue lakukan dengan sepenuh hati
dan juga membuat naskahnya dengan riang gembira. Dan sampai sekarag naskah
pidatonya masih gue simpan jadi kenang-kenangan yang sangat berharga buat gue.
Ini naskahnya. Siapa tahu bisa jadi referensi buat kalian yang bernasib sama kayak gue.
***
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
Yang
terhormat, bapak kepala dinas pendidikan pemuda dan olahraga Kabupaten Bantul
Yang
saya hormati, ibu camat dan muspika kecamatan pandak
Yang
saya hormati, bapak pengawas Pembina SMP Negeri 3 Pandak
Yang
saya hormati, Ibu kepala sekolah SMP Negeri 3 Pandak.
Yang
saya hormati, tamu undangan.
Yang
saya hormati, Bapak ibu guru serta Karyawan/Karyawati SMP Negeri 3 Pandak.
Dan
teman teman kelas 9 SMP Negeri 3 Pandak, yang saya sayangi.
Pertama-tama marilah panjatkan puji syukur
kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat kepada kita, sehingga kita
dapat berkumpul pada acara purnasiswa wisudawan/wisudawati dengan sehat
wal’afiat. Shalawat serta salam tidak lupa kita curahkan kepada junjungan Nabi
agung Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabat, dan umatnya hingga akhir
zaman.
Bapak,
ibu yang saya hormati.
Kami, murid kelas sembilan sangat
berterimakasih kepada yang hadir pada acara “Pelepasan dan wisuda kelas 9 Tahun
Pelajaran 2017/2018” di hari indah ini. Tiga tahun, kami menuntut ilmu di
sekolah ini. Penuh dengan suka, duka, canda, haru, emosi hingga saat ini. Kita
dimarahi guru disekolah, tidur saat pelajaran, ramai di kelas. Tapi, itulah
cerita kita. Kepada bapak ibu guru, yang sabar mendidik kami, tidak pernah pilih
kasih dalam mengajar dan tidak kenal lelah dalam membimbing kami, kami ucapkan
banyak terima kasih. Kami bangga menyebut diri kami sebagai muridmu. Semoga
bapak, ibu guru selalu diberi kesehatan, Amin Ya Rabbal Alamin.
Hari ini dengan kebahagiaan yang besar,
kami lulus dari SMP Negeri 3 Pandak. Ini memang berlangsung dengan cepat, tapi
tiga tahun ini adalah saat yang menyenangkan. Kita para murid kelas sembilan
mengucapkan selamat tinggal.
Bapak,
ibu yang saya hormati.
Kami sebagai senior yang telah lulus, kami
berpesan pada adik adik. Jangan lupa lindungi semangat SMP Negeri 3 Pandak yang
telah kami berikan. Tetaplah belajar, tetap santun kepada guru, kalian harus
membuat tahun itu menjadi luar biasa seperti tahun kami, jalani dengan adik
kelas yang kalian dapatkan, dan semoga hal yang belum kami lakukan kalian bisa
melakukannya . Kami meminta restu dan doa dari Bapak ibu serta adik adik,
semoga saya dan teman teman bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan
sekolah yang diinginkan. Dan kami berjanji akan terus berjuang guna
mengharumkan nama SMP Negeri 3 Pandak dan menjadi lebih baik lagi. Sekali lagi,
kami banyak berterimakasih pada guru yang telah mendidik, membimbing kami
hingga saat ini.
Demikian yang dapat saya sampaikan, jika ada
kesalahan kata mohon dimaafkan. Perwakilan murid kelas sembilan, Aqsha Muhammad
Riski. Terimakasih.
Wassalamualikum
warrahmatullahi wabarakatuh.
***
Gak ada yang gue sensor dan ganti pada tulisan itu, itu
adalah pure dalam benak dan pikiran gue menjadi murid SMPN 3 PANDAK terBAIK
pada masanya. Uweee, gils. Dan jujur, gue buat naskah itu referensinya dari
Anime. Terima kasih Anime. Gue cari-cari di folder gue, episode yang ada proses
wisuda dan pidatonya. Terima kasih Anime. Seingat gue itu dari Anime Saiki Kusuo
dan Amagami SS, atau apalah gue lupa. Sekali lagi, terima kasih Anime.
Gue kan waktu SMP dikatakan pendek dan jelek + gak
terkenal. Akhirnya itu kayaknya gak ada yang merhatiin. Paling cuma ibu-ibu
yang ngelihat gue yang ngerasani “kok pendek banget ya” “kok badannya kecil”.
Karena berat badan gue waktu itu gak sampe 35 kg dan tinggi gue gak sampe 155
cm apalagi pas kelas 1 gue terkenal sama pendek dan kurusnya gue. Tapi gue
enjoy sih, karena ada orang-orang kenal sama gue, yang selalu support gue dengan
penuh. Dan gue appreciate banget mengenai hal itu.
Yang mau gue sampaikan pada tulisan ini adalah kerja
cita-cita lo, jangan pernah menyerah. Ubah mindset dari yang “ingin menghafal”
menjadi “aku minat”. Dan di sekolah itu jangan cuma pinter, tapi juga penting
untuk bersosialisasi. Gue jadi ranking 1 bukan karena gue bukan orang pinter.
Cuman hoki aja, karena agak aneh kalau ranking 1 nilainya cuman 345.0 itu kan
gak normal. Walaupun begitu gue tetep bersyukur dan berterima kasih kepada yang
telah membimbing gue waktu SMP, dari yang pernah bilang “kamu dikasih makan gak
sih sama bapak-ibu kamu” “kamu minum susu dong, atau bu Renny yang beliin”
“kalau kamu enggak tumbuh besar, kamu gak boleh ikut study tour” itu sakit sih
pas dibilangi hal itu, tapi gue tetep suka sama gurunya.
Mungkin hanya itu yang dapat gue sampaikan, tunggu
tulisan gue selanjutnya. Gue Aqsha Muhammad Riski, sign out.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar