@kannahashimoto.mg
Dan yang bakal gue bahas kali ini adalah suatu spesies yang katanya raja dari segala spesies di muka bumi ini, yaitu cewe.
First impression gue pada seorang cewek adalah dia gak jantan (iya). Dan cewe ini adalah mahkluk yang misterius, dan entah kenapa dalam suatu hubungan misalnya. Yang paling dominan dalam suatu hubungan adalah cewe. Dan gua gak tahu kenapa cewe bisa seperti itu. Masih menjadi misteri bagi gua, yang mikirin hal ini. Tapi kenapa ya cewe itu aneh, kenapa cewe itu dibuat. Kata Kang Bahar sih “Cewe diciptakan untuk menjadi tulang rusuk pria, bukan
sebagai kepala untuk atasan, bukan sebagai kaki untuk tumpuan. Tapi sebagai pasangan hidup” Kurang lebih seperti itu lah
Sebenernya apa sih yang diinginkan mahkluk yang disebut cewe ini. Karena cowo sama cewe itu
menurut gue saling bertolak belakang. Kita ambil contoh, cewek jalan bareng sama temen ceweknya. Ditambah gandengan, sama boncengan dan perginya cuman berdua. Dan pandangan orang lain akan hal tersebut adalah itu “Normal”. Coba kalo dibalik, NGGAK BISA. Misalnya aja kalo cowo jalan sama temen cowonya berdua gitu. Yang disangka sama kaum cewe adalah “DIA GAY”. Dan lu sebagai gentlemen harus terima itu, karena begitulah firman-firman para cewe-cewe yang maha bener.
Dan para kaum cewe ini kalo di sebuah sekolah ya, jalannya itu nggerombol. Dan ada satu yang ratunya, lainnya babu-babu di belakang ngikutin dia. Dan momen dimulai ketika segerombolan cewek ini duduk di sebuah kursi. Mulai duduk melingkar. Dan langsung its ghibah time. Dan itu dah pasti dan nggak mungkin kagak. Dan kadang omongannya para kaum cewe ini ketus, sakit gitu di hati. Karena gue pernah ngalamin gitu.
Waktu itu gue cuman lagi duduk, cuman duduk diem sambil makan buah gitu. Gue gak ngapa-ngapain, gue cuman menikmati makanan gue. Tapi apa yang gue dengar dari telinga gue. “(nama gue) sok banget’e” itu langsung mak jleb gitu di dada. Dan itu sakit dan perih banget, dan lo gak bisa bantah akan hal itu. Sehabis satu orang berkata akan hal itu, semuanya ngikutin dia “Oh iya bener tuh” itu udah ibarat kaya lu nabrak pake mobil, lu tabrak lagi orangnya berulang kali
sampe puas. Tapi gue sebagai seorang cowo yang baik hati, tidak sombong, dapat dipercaya, dan gak norak dan gak alay. Gue terima semua firman-firman dari cewek-cewek tersebut.
Tapi jujur ya, gue mewakili seluruh cowok alay (sebutan buat cowo normal yang gak ikut-ikutan
hal jelek) kita itu suka dengerin segerombolan cewek-cewek yang sedang nge-ghibah-in orang lain. Dan seperti yang gue bilang hal yang diomongin juga ketus, kan gak tega gue, jadi pengen denger terus. Tapi jujur nggosip itu seru. Serunya adalah bisa ngomongin orang rame-rame dan bisa masuk neraka rame-rame jalur undangan lagi. Stop lah ngegosip ini. Tapi mesti ada juga orang dan pasti itu cewe dateng ke sebuah gerombolan cewe-cewe. Dan kata pertama yang ia
katakan adalah “Mulut gue gatel nih” “belum nggosip ya hari ini” jawab sahabat kampretnya. Akhirnya ghibah bareng-bareng.
Dan setelah insiden tadi, jujur gua takut dengan seorang cewe. Gue jadi nggak pernah ngomong
sama cewe, kecuali dia yang mulai. Itupun gue ngomongnya cuman seperlunya saja. Sehingga itu yang buat gue sekarang minder sama seorang cewe. Kalaupun diajak ngomong gua langsung gelagepen kayak cicak jatuh dari dinding. Gue langsung “Cobaan apa lagi ini, dia ngomong sama gue gak? Dia ngomong sama gue gak? Dia ngomong sama gue gak? Mudah mudahan dia gak lagi ngomong sama gue” pikir gue. “Shaa” “Ah kampret” batin gue. Dan akhirnya jawaban gue cuman "Iya" atau "Tidak".
Atas trauma ini, gue gak pernah yang namanya jatuh cinta sama seorang cewe. Kalaupun pernah mungkin Cuma cinta monyet. Dan gue sekarang memandang cewe itu dari cantik atau nggak, manis atau nggak, seru atau gak. Tapi gue gak ngerasa suka pada seorang cewe gitu. Dan alasan gue memandang cuma karena mereka itu beda gitu. Dan gue juga heran, kenapa mereka semua bisa berbeda?. Dan mulai hari-hari itu gue gak pernah lupa satu hal yang diajarkan kepada gue “Jangan menyakiti wanita, jikalau kau menyakiti seorang wanita kamu itu nggak pantes disebut cowo melainkan banci” dan sejak itu terajarakan kepada gue. Gue gak pernah ngomong kasar atau melakukan hal kasar ke cewe. Tepuk tangan buat gue.
Karena apa ya, mungkin karena cewe itu tulang rusuk lelaki. Sekalinya disakiti itu akan cacat dan membekas gitu. Dan itu gak akan hilang, sampai kapanpun. Dan gue juga kagum ya sama cewe yang suka bikin kuis dadakan yang biasanya nanya “16 hari lalu kamu inget nggak aku ngomong apa?” ke cowoknya. Itu sih udah keterlaluan ingatannya, ingatan cewe pada suatu
hubungan dengan cowo entah itu teman, pacar, korban selingkuhan, FriendZone atau hubungan
saling suka tapi nggak saling tahu uwoo. Cewe akan selalu inget entah apa yang terjadi pada hubungan tersebut.
Sumpah ini tulisan gue emang ancur 100%. Tapi intinya, janganlah nyakiti cewe. Jangan. Karena
orang jahat lahir dari orang baik yang tersakiti. –Joker
Jadi bagi kalian yang sering ngelakuin hal jahat pada seorang cewe, hentikanlah sekarang juga.
Karena jadi cewe itu lebih berat dari yang cowo-cowo pikirkan. Jadi cewe itu sulit, nggak
gampang. Gue nulis begini bukan gue pernah jadi cewe ya, karena gue agak mengerti dan agak
memahami sama jalan pikiran seorang cewe-cewe di Indonesia pada umumnya ini.
Akhir kalimat. Kalo lu (cowo) nyakitin seorang cewe, mending pipis lo jongkok mulai sekarang.
Sekian, Salam Pipis, Love, And Berak.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAINGGGGG SIAAAA
HapusTes tes
BalasHapuswawww💓
BalasHapusNumpang lewat...
BalasHapusuwuuu
BalasHapusThis comment has been removed by the author.
BalasHapus