CIEE PPKM LEVEL 4 DIPERPANJANG

Minggu, 28 Juni 2020

Menjadi Brand Ambassador Adalah Impianku



Halo semuanya kembali lagi di tulisan gak jelas ini. Hari ini gue bakal bahas tentang sebuah pekerjaan di zaman sekarang ini yaitu Brand Ambassador. Ketika lu masih TK atau SD mungkin ada percakapan seperti ini :

Guru      : Hayooo, cita-cita kalian semua mau jadi apa?
A             : JaDI DokTEr bU.
C             : Saye nak jadi pencuri.
U & I      : Kite orang nak jadi angkasawan.
Guru      : Cita-cita kalian semua bagus, saya harap kalian berhasil menggapai cita-cita. Tapi jangan lupa latihan angkat batu bata, siapa tahu jadi kuli. (setelah itu, guru tersebut dikeluarkan dari sekolah itu).


Antara zaman sekarang dan zaman dahulu itu berbeda jauh. Di zaman dahulu, orang-orangnya hidup dengan apa yang ada, walaupun gak ada listrik mereka tetap bisa menjalani hidup. Di zaman sekarang, kita juga hidup dengan apa yang ada, ada lampu, ada smartphone, ada listrik, dan masih banyak lagi. Kalo dari sudut pandang gue, zaman sekarang dan zaman dahulu itu gak ada bedanya. KENAPA? Karena itu yang ‘sangat’ diperlukan di zaman tersebut. Bayangkan aja di zaman dahulu yang gak ada lampu dan listrik, hanya membawa sejenis lilin. Ketika lu mau keluar rumah, mungkin sudah ada tangan yang narik lu buat masuk ke dalam rumah lagi.

Anak      : (jalan mengendap-ngendap)
Bapak    : Heh-eh mau kemana itu!?
Anak      : Mau main pak sama yang lain.
Bapak  : (bawa sabuk) masuk gak lu!? *CEPLAAKK* masuk gak lu!? *CEPLAAKK*
Anak      : Iya-iya ini mau masuk (gak jadi keluar)


Kalo di zaman sekarang, kalo mau keluar udah cukup terang karena ada lampu. Kalaupun harus di tempat gelap perlu bawa senter, gak perlu lagi bawa lilin. Kalau lu bakal bawa lilin mungkin akan menjadi seperti ini.

Anak      : (jalan ingkling ke arah pintu keluar bawa lili n yang sudah menyala)
Ibu         : Mau kemana kamu?
Anak      : Mau main bu sama yang lain.
Ibu          : Itu ngapain bawa lilin?
Anak      : Bu-buat main.
Ibu         : Kamu mau ngepet ya!?
Anak      : Apaan sih?
Ibu          : (ambil sabuk) Kembalikan gak?! *CEPLAKK* KEMBALIKAN GAK!? *CEPLAKK*
Anak      : Iya, ini dikembaliin.
Ibu          : Taruh yang bener, KEBALIK GOBLOK! (kebakaran seisi rumah)

Secara gak sadar, tulisan gue jauhdari tema yang bakal gue tulis. Langsung aja cuss.


Berbeda dari waktu ke waktu, cita-cita seseorang akan berubah-ubah. Dari yang awalnya astronot jadi Hekel terus jadi Gaymer terus jadi Selebgram dan mungkin akhirnya bakal jadi editor berkelas. Orang-orang di zaman sekarang itu mempunyai banyak pilihan sehingga kadang banyak orang tidak memiliki keyakinan akan sesuatu.


Di zaman sekarang itu profesi udah aneh-aneh, semasa tahun 1990-2010 kita tahunya Cuma dokter, polisi, guru, pilot, penyanyi, dan lain-lain. Sekarang udah ada yang namanya artis tiktok, selebgram, youtuber, brand ambassador, dan lain-lain. Yang bakal gue bahas adalah brand ambassador, sebuah profesi yang berbentuk kerja sama antara pihak produk dan seorang influencer. Sebelum gue lanjut, ada yang nanya.

Influencer itu apa sih?

Influencer adalah orang terkenal yang punya pengikut banyak yang dapat mempengaruhi orang lain. Itu arti minimalis dari gue, kalo mau cari pengertian lainnya bisa tanya di wikipedia.


Menjadi BA mungkin adalah impian semua orang, karena apa, yang perlu dilakukan adalah mengajak orang-orang untuk membeli produk tersebut. Jika dibandingkan dengan profesi sebagai guru, menjadi BA lebih mudah. Tinggal foto produk, posting di Instagram atau media sosial dengan caption “ini online shop favorit aku” “ini sumpah enak bangeeet” “asli baru kali ini aku nyobain ini”. Iyalah enak, tinggal posting orang lain beli, duit mengalir tiap hari. Menjadi BA adalah pekerjaan yang menyenangkan dan mudah yang membuat orang lain iri.


Tapi ini bukan masalah bagaimana menjalaninya, tapi cara mendapatkannya. Orang-orang yang dapat menjadi sebuah BA dari sebuah produk pasti ada usaha dibaliknya. Semua juga gitu sih. Tapi menjadi public figure yang diinginkan itu yang susah. Semua menginginkan konten yang fresh dan menghibur atau jalan pintasnya adalah konten yang membangkitkan nafsu, pasti views-nya gede banget tuh. Orang-orang lebih suka dibuat nafsu daripada dibuat pintar. Menjadi orang terkenal yang punya banyak pengikut itu tidak mudah. Ada jalan pintasnya, tinggal bikin konten prank-prank, viral, klarifikasi, minta maaf, followers melejit.


 Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa ada orang-orang yang mendaki dari bawah untuk menggapai kepopulerannya. Itu yang seharusnya dikasih respect dan perlu dicontoh. Tipsnya untuk menjadi seorang BA. Banyak-banyakin eksis di media sosial, kepercayaan diri tinggi, pantang menyerah, jangan lupa gowes-gowes lalu buat Instastory sampe titik-titik.


Itu aja dari gue mengenai Brand Ambassador, sebenarnya gue pingin tapi gimana ya. Jelek.

Tapi, apa salahnya untuk bermimpi.

 pipis, love, and padat. Sign out.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar